Baturaja, https://www.barometeroku.my.id/ Jalan Cor Batu Kuning yang menghubungkan Baturaja dan Palembang kini mengalami kerusakan parah. Lubang besar dan jalan yang berlubang di banyak titik membuat jalur ini sulit dilalui, terutama bagi kendaraan roda dua dan truk pengangkut barang.
Keluhan masyarakat sudah lama disuarakan, namun hingga kini belum ada tindakan konkret dari pemerintah setempat. Warga yang sehari-hari melintasi jalan ini mengaku sering mengalami kesulitan, bahkan tidak jarang terjadi kecelakaan akibat jalan yang tidak layak dilalui.
Melihat kondisi yang semakin memburuk, warga setempat berinisiatif untuk melakukan perbaikan secara swadaya dengan bantuan PT Semen Baturaja. Perbaikan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, sopir truk, dan pengusaha setempat.
Robet Ronal Sibarani, seorang warga yang aktif dalam perbaikan ini, menjelaskan bahwa PT Minangah Ogan turut serta dalam menyediakan alat berat seperti Beko Loader untuk mempercepat proses pengerjaan.
Selain alat berat, puluhan mobil pengangkut material juga dikerahkan untuk membawa pasir batu (sertu) ke lokasi jalan yang mengalami kerusakan. Material tersebut digunakan untuk menutup lubang-lubang besar yang selama ini menghambat mobilitas masyarakat.
"Jalan ini sangat penting bagi warga sekitar dan pengguna jalan yang hendak menuju Palembang atau sebaliknya. Kami berharap perbaikan ini bisa membuat akses lebih lancar dan nyaman," ujar Robet saat ditemui di lokasi pengerjaan. Rabu (5/3/25).
Proses perbaikan jalan dilakukan dengan penuh semangat gotong royong. Warga dari berbagai kalangan turun langsung untuk membantu, baik dalam menyediakan material, mengarahkan kendaraan, hingga meratakan sertu yang sudah diturunkan.
Meskipun perbaikan ini bersifat sementara, warga berharap jalan yang telah diperbaiki bisa bertahan cukup lama sebelum ada perbaikan permanen dari pemerintah.
Seorang pengendara motor, Joni, mengungkapkan rasa syukur atas inisiatif warga dan PT Semen Baturaja. Ia yang setiap hari melewati jalan ini merasa lebih aman setelah perbaikan dilakukan.
"Semoga ini bisa terus berlanjut dan pemerintah mau turun tangan. Jalan ini vital untuk perekonomian warga," kata Joni.
Sementara itu, Siti, seorang warga sekitar, menyoroti kurangnya perhatian dari pemerintah daerah dalam menangani masalah infrastruktur. Ia berharap perbaikan ini bisa menjadi perhatian bagi dinas terkait agar segera turun tangan.
Banyak warga yang menilai bahwa aksi swadaya seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi jika pemerintah lebih sigap dalam menangani infrastruktur yang rusak. Namun, mereka juga memahami bahwa menunggu tindakan pemerintah sering kali membutuhkan waktu yang lama.
Pedagang lokal, Anton, menyebut bahwa kondisi jalan yang rusak selama ini sangat berdampak pada kelancaran distribusi barang. Dengan adanya perbaikan ini, ia berharap usahanya bisa berjalan lebih lancar.
"Biasanya, perjalanan pengiriman barang bisa memakan waktu lebih lama karena harus berhati-hati menghindari jalan rusak. Sekarang setidaknya lebih baik," ujarnya.
Selain faktor kenyamanan, warga juga berharap perbaikan ini dapat mengurangi risiko kecelakaan yang sering terjadi di jalan tersebut. Kondisi jalan yang berlubang sering kali menjadi penyebab pengendara kehilangan kendali, terutama saat hujan turun dan lubang-lubang tertutup air.
Indra, seorang sopir truk, menuturkan bahwa selama ini dirinya harus ekstra hati-hati saat melintas di jalan Cor Batu Kuning. Ia berharap perbaikan yang dilakukan secara swadaya ini bisa memberikan dampak positif bagi semua pengguna jalan.
"Saya benar-benar berharap pemerintah bisa segera mengambil tindakan lebih lanjut. Jalan ini bukan hanya digunakan oleh warga sekitar, tapi juga kendaraan yang membawa barang dagangan ke berbagai daerah," kata Indra.
Di tengah berbagai harapan dan keluhan warga, aksi gotong royong yang dilakukan bersama PT Semen Baturaja ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian sosial masih hidup di masyarakat.
Banyak pihak berharap agar pemerintah daerah dapat segera melakukan perbaikan permanen agar jalan Cor Batu Kuning bisa lebih tahan lama dan mendukung mobilitas warga secara optimal.
Sementara menunggu perhatian dari pihak berwenang, perbaikan swadaya ini menjadi langkah konkret dalam menghadapi masalah yang ada. Warga pun tetap optimis bahwa dengan upaya bersama, kondisi jalan dapat semakin membaik di masa mendatang.
( A )